Selasa, 06 Juli 2010

Sahabat saya yang baik hatinya, apakah Anda ingin saya membahas topik ini?

Sahabat Indonesia yang super,
yang sebetulnya kehebatan hidupnya hanya terhalangi oleh syarat-syarat kesungguhan,
yang juga sebetulnya mudah ditembus dengan keikhlasan.

Adik-adik dan anak-anak saya yang baik perangainya,
yang akan menjadi pembesar dan petinggi yang memimpin dengan kesantunan yang jujur.

Mudah-mudahan sapa saya di hari Jumat yang mulia ini menemui Anda dalam kedamaian dan kesehatan, yang mengutuhkan kebahagiaan Anda bersama keluarga dan kerabat terkasih.

Suatu malam,
saat saya baru saja memasuki usia 32 tahun,
saya tertinggal sendiri di kantor Bank di mana saya bekerja di Jakarta.

Semua atasan dan rekan sudah pulang, sedangkan saya masih harus menyelesaikan banyak pekerjaan – yang walaupun saya selesaikan, akan ada lagi tambahannya esok pagi, yang 12 kali lebih banyak dan 13 kali lebih pelik.

Jika Anda inginkan,
saya akan ceritakan nanti,
rambatan derita hati seorang profesional muda yang dibayar rendah dan dihargai sekedarnya,
tetapi yang banyak menerima tugas dari atasan,
yang kemudian ternyata sampai hati menuliskan memo bahwa gaji saya saat itu terlalu tinggi untuk pangkat dan jabatan saya.

Dalam sakit hati, kesedihan, dan perasaan terbuang itulah,
lamat-lamat tergemakan sebuah pertanyaan yang kemudian mentenagai semua perubahan pada diri saya,
yang pelajaran dan pendidikannya mengantarkan saya kepada pencapaian-pencapaian yang diijinkan oleh Tuhan untuk menjadi isi dari kehidupan saya hari ini,
bagi kebahagiaan keluarga dan semua jiwa yang bersentuhan dengan yang saya kerjakan.

Pertanyaan itu …

“Jika aku demikian sibuk, mengapakah aku belum kaya?”

………..



Sahabat baik hati saya,

Jika Anda inginkan saya membahas topik ini,
mohon Anda sampaikan butir-butir pikiran dan concern Anda,
yang mungkin saat ini menjadi penggalih (isi hati Anda) dalam kehidupan Anda sebagai pelajar atau mahasiswa,
sebagai Ibu atau Ayah, sebagai profesional atau pengusaha, atau sebagai pribadi yang sedang menaikkan dirinya ke tingkat-tingkat kemuliaan hidup yang lebih tinggi.

Dengan demikian, yang sepenuhnya atas ijin Tuhan - saya akan lebih terbantu untuk menuliskan Super Note yang lebih melayani bagi kebahagiaan Anda.

Saya tunggu ya?

Mudah-mudahan saat kita diijinkan Tuhan untuk bertemu dan berbincang suatu hari kelak, kita bisa membahas hal ini secara lebih rinci dan dengan kekhususan bahasan yang sesuai dengan kebutuhan bagi kedamaian dan kesejahteraan Anda.

Mudah-mudahan semua masalah dan kesulitan Anda dilenyapkan oleh Tuhan – pada detik pertama Anda mengikhlaskan diri untuk menjadi pribadi yang jujur dan bekerja keras bagi kebaikan sesama.

Mohon Anda sampaikan salam sayang untuk keluarga Anda terkasih, dari Ibu Linna dan saya.

Loving you all as always,

Mario Teguh




source:http://www.facebook.com/event.php?eid=133231040041821#!/pages/Mario-Teguh/52472954880?ref=ts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar