Sabtu, 03 Juli 2010

Mario Teguh Super Note - KEHIDUPAN, SO SIMPLE, AND YET SO COMPLICATED

Mario Teguh Super Note - KEHIDUPAN, SO SIMPLE, AND YET SO COMPLICATED
Share
Sahabat Indonesia yang super,

yang sedang membangun kehidupannya dengan keberanian yang NO MATTER WHAT.

Mudah-mudahan sapa saya di siang ini mendapati Anda dalam kesungguhan kerja yang super, yang akan menjadikan Anda pribadi yang diperhatikan karena peran Anda yang menjadikan apa pun sebagai sarana untuk menghasilkan kontribusi yang baik bagi tempat kerja atau lingkungan yang Anda layani.

Berikut adalah Super Note yang saya tuliskan sebagai interpretasi dari satu Super Point dari program Mario Teguh Golden Ways – DIPIMPIN OLEH RESIKO, yang disiarkan oleh rekan-rekan baik kita di Metro TV kemarin malam, yaitu:

Resiko adalah ukuran dari kebijakan yang harus kita bangun dalam kecepatan maju kita.


Please kindly enjoy, absorb, and apply.

………..

MARIO TEGUH SUPER NOTE
KEHIDUPAN, SO SIMPLE, AND YET SO COMPLICATED

...........



Sahabat saya yang hatinya sama kuatnya dengan siapa pun yang ikhlas menguatkan dirinya,

Ini adalah pengertian yang ingin saya sampaikan kepada Anda, bahwa

Resiko adalah ukuran dari kebijakan yang harus kita bangun dalam kecepatan maju kita.

Resiko bukanlah ancaman yang pasti terjadi, karena hampir semua dari ketakutan-ketakutan dalam kehidupan Anda, tidak pernah betul-betul terjadi.

Apakah ada dari yang Anda takuti jika Anda berhenti bekerja, dan kemudian berbisnis sendiri – yang betul-betul terjadi?

Bagaimana mungkin terjadi? Khan Anda masih berkutat dalam pekerjaan sama yang selama ini Anda keluhkan dan Anda jadikan alasan bagi buruknya temperamen dan tidur Anda?

Dan bagaimana dengan mereka yang berani berhenti bekerja dari perusahaan yang produknya merusak kesehatan, yang membuang limbah ke sungai, merampok hutan, yang menyuap pejabat untuk ijin berbisnis dengan tidak jujur?

Apakah mereka berhenti bekerja, atau berhenti menafkahi diri dan keluarga dengan uang yang dikumpulkan oleh pembayar gajinya dengan cara-cara tidak berkah?

Apakah mereka mengambil resiko, atau mereka berpihak kepada keputusan yang membahagiakan Tuhan?

Apakah kita se-berserah dia kepada Tuhan, dan percaya bahwa akan selalu ada rezeki bagi kita yang setia kepada yang benar?

Apakah ketakutan kita untuk tidak dapat sedikit uang dari pembayar yang tidak amanah itu, memantek kita untuk mengharapkan bayaran dari tempat yang tidak mulia niat-niatnya?

Apakah kita sedang menukarkan Tuhan dengan harga yang rendah?

………..

Maka apa pun yang kita takuti dalam mengambil keputusan yang benar – tidak dapat disebut resiko.

Kesediaan bertindak di hadapan resiko adalah tanda besarnya kemampuan kita untuk berserah kepada Tuhan.


………..

Sahabat saya yang baik hatinya,

Mungkin kemudian Anda bertanya,

Bagaimana jika betul-betul ada masalah yang timbul karena kita mengambil keputusan yang tegas untuk mengubah keadaan?

… jika masalah itu betul-betul timbul, bergembiralah, karena itu adalah masalah orang yang sedang dalam perjalanan naik.

Karena, jika keputusan itu tidak Anda ambil, Anda khan masih tetap harus berhadapan dengan masalah Anda sekarang?

Dan bukankah masalah Anda sekarang adalah masalah orang yang bertahan dalam keadaan yang tidak disukainya?

Dan karena Anda tidak bisa menghindari masalah, mengapakah Anda tidak memilih menghadapi masalah yang penyelesaiannya adalah keberhasilan untuk naik kelas?

Apakah yang bisa Anda harapkan dari menyelesaikan masalah di tempat yang tidak memperbaiki kelemahan yang disediakan sebagai kualitas hidup Anda?

... hemm …, kelihatannya Keberanian adalah kehebatan yang terlalu dibesar-besarkan.

Orang yang berpikir logis, dan berpihak kepada yang penting baginya, yang takut menyia-nyiakan hidupnya dengan keluhan berkepanjangan, dan berserah kepada Tuhan dalam mendorong dirinya untuk melakukan yang diketahuinya benar, … sebetulnya orang seperti inilah yang bisa disebut berani.

Keberanian adalah ukuran keberserahan kita kepada Tuhan, dalam melakukan yang kita ketahui benar.

Dan yang ini tak terbantahkan, bahwa

Mengetahui apa yang benar, dan kemudian betul-betul melakukannya, bukanlah untuk setiap orang.

………..

Sahabat saya yang pikirannya logis, dan yang hatinya ikhlas,

Bukankah sering kita temui orang-orang yang berbicara lantang mengenai perubahan, tetapi yang sebetulnya adalah pribadi peragu, yang telah lama membiarkan dirinya merasa berhutang dalam penundaan keputusan yang baik bagi kehidupannya sendiri?

Bukankah sering kita temui orang yang gemar bertengkar dan berani berkelahi sampai mati untuk mempertahankan pendapatnya mengenai hal-hal yang tidak penting, tetapi takut sekali untuk memulai perubahan baik yang ditunggu oleh keluarganya?

Mengapakah ada orang yang demikian gemar bertengkar dan berani berkelahi, tetapi sangat takut untuk menghadapi masalah di jalan kehidupan yang lebih baik?

Memang aneh, tetapi ada orang yang merasa lebih damai bergaul dengan setan yang sudah lama dikenal, daripada malaikat yang baru menjadi tetangga.

………..

… kehidupan, so simple, and yet so complicated.

Kehidupan ini demikian sederhana dan wajar bagi yang mengerti, dan demikian pelik dan sulit bagi yang tidak mengerti.

Dan akan lebih sulit lagi kehidupan ini, bagi orang yang mempersulit dirinya sendiri untuk menerima pengertian baik.

Pengertian adalah ilmunya kehidupan.

Yang mengerti, hidupnya akan baik.
Yang belum mengerti, hidupnya masih membutuhkan perbaikan.

Tetapi, akan selalu ada orang yang tidak mengerti, tetapi yang menganggap orang lain yang tidak mengerti.

Jika dia mendengar nasehat yang tidak sama dengan yang selama ini dimengertinya, dia membantah, dan mencibir dengan mantra pengerdilan kehidupan dirinya sendiri, yaitu

“Memang lidah tak bertulang. Bicaranya sih, gampang, tetapi pelaksanaannya itu khan tidak semudah itu?”

Betul sekali, memang mengatakannya mudah, tetapi melakukannya sulit.

Itu sebabnya orang-orang yang lebih bersungguh-sungguh, lebih berhasil daripada dirinya, karena mereka berhasil melakukan nasehat yang didengarnya itu.

Sedangkan dia memprotes dari keadaan yang lemah, dan tidak berencana untuk mencoba.

Keberhasilan itu ada di alam tindakan, bukan di alam wacana dan diskusi yang jauh dari tindakan.

Yang saya nasehatkan kepada diri saya sendiri, adalah:

“Jika engkau meragukan nasehat yang telah menghebatkan kehidupan orang lain, jangan umumkan kecilnya hatimu dengan mengkritik yang tidak kau mengerti.”

………..

Sahabat saya yang sedang menyesuaikan ukuran dari impian-impiannya dengan kesungguhan dari tindakan-tindakannya,

Ingatlah, bahwa

Seseorang yang takut resiko, akan memperlakukan mobil Formula-1 seperti becak.

Dan dengannya, dia akan memimpin kehidupannya, yang sebetulnya sebanding dengan kehidupan yang telah menjadikan orang-orang besar dalam sejarah itu, seperti sebuah permainan yang bisa diulanginya nanti, jika dia ada waktu.

Jika kita tidak bekerja bersungguh-sungguh dalam melakukan apa pun, kita harus memiliki waktu untuk memperbaiki kerusakan atau rendahnya kualitas hasil dari pekerjaan yang dilakukan dengan setengah hati itu.

Jika kita hidup dengan setengah hati, apakah kita akan memiliki waktu untuk memperbaikinya, saat kita menjadi pribadi tua yang lemah nanti?


Sahabat saya yang tegas hatinya,

Kehidupan ini sedang berlangsung, di sini, dan sekarang.

Kapankah Anda akan betul-betul berada, sadar, dan berperan dalam kehidupan Anda?

Janganlah melamun lagi.

Tetapkanlah pandangan Anda kepada kehidupan.

Inilah kehidupan Anda.

Hiduplah dengan sepenuhnya, agar Tuhan memenuhkan kehidupan ini bagi Anda.


………..

Sahabat Indonesia yang super,

Jika saya teruskan, mungkin masih ada kira-kira sepuluh kali panjangnya tulisan mengenai resiko yang ada pada draft saya – dari yang bisa saya sampaikan hari ini untuk penikmatan di ruang keluarga MTSC yang ramah dan saling memuliakan ini.

Tetapi, saya khawatir untuk meminta waktu Anda - terlalu banyak.

Mudah-mudahan dengan sedikit waktu yang kita sediakan untuk meluruskan logika kehidupan ini, kita menjadi pribadi yang tahu-tahu dan tiba-tiba sudah berjalan di jalan yang lurus, yang penuh keberkahan, dan yang menghubungkan kehidupan dunia kita dengan keindahan kehidupan kita di surga nanti.

Mudah-mudahan Tuhan menjadikan kita kekasih-kekasih-Nya, yang didahulukan pemenuhan harapan-harapan bagi kesejahteraan dan kebahagiaan diri dan keluarganya.


Sampai kita bertemu dan berjabat-tangan suatu ketika nanti.

Mohon disampaikan salam sayang dari Ibu Linna dan saya, untuk keluarga Anda tercinta.

Stay super!

Make yourself proud by becoming a more loving but decisive person.

Sampai nanti ya?

Loving you all as always,




Source:http://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh/52472954880#!/pages/Mario-Teguh/52472954880?ref=mf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar