Sabtu, 03 Juli 2010

PENGANUGERAHAN TOKOH PERUBAHAN 2009 - REPUBLIKA

PENGANUGERAHAN TOKOH PERUBAHAN 2009 - REPUBLIKA
Share
Thursday, March 4, 2010 at 1:04am
Sahabat Indonesia yang super,

yang sedang bekerja dengan ketulusan tertingginya untuk menjadi pribadi yang berperan bagi kebaikan hidup sesamanya.

Mudah-mudahan sapa saya di pagi ini mendapati Anda dalam kesehatan dan kesungguhan yang baik untuk mengunduh ilmu bagi yang masih belajar, dan mengunduh kemampuan untuk membangun kehidupan yang baik – bagi yang profesional dan pebisnis.

Tadi malam, Ibu Linna dan Pak Christian Guswai (Anggota Panel 4 MTSC) menemani saya untuk menghadiri acara Penganugerahan Tokoh Perubahan 2009 dari Harian Umum Republika, yang diselenggarakan di Hotel Kempinski Jakarta.

Mengamati pengenalan dari MC mengenai kerja keras dari masing-masing penerima anugerah, di dalam hati - saya menyimpulkan bahwa ‘terobosan’ yang menjadi pusat perhatian dalam penilaian atas kerja keras kami, adalah sebetulnya hasil logis dari pekerjaan sederhana yang dilakukan dengan kesungguhan yang tidak sederhana.

Sesungguhnya,

Tidak ada pekerjaan yang bisa disebut kecil, jika ia dikerjakan dengan kesungguhan besar.

Itu sebabnya, pekerjaan yang paling sedikit pesaingnya, adalah pekerjaan yang dikerjakan dengan sepenuh hati.

Ambillah pekerjaan apa pun yang ‘biasa’, lalu curahkanlah perhatian dan kesungguhan yang baik-nya tidak biasa, dan kita akan segera terheran-heran atas pujian orang lain untuk sesuatu yang biasa kita kerjakan.

Jika kita ingin dihargai sama seperti orang lain, lakukanlah yang bisa dilakukan oleh banyak orang.

Jika kita ingin dihargai lebih tinggi, lakukanlah yang sulit dilakukan oleh orang lain.

Dan jika kita ingin penghargaan kita kepada orang lain – bernilai tinggi, lakukanlah hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh orang lain.

Dan banyak dari mereka yang mengeluhkan rendahnya penghargaan, biasanya hanya bersedia melakukan hal-hal yang sebetulnya bisa dilakukan oleh orang yang tidak se-pandai atau se-ahli dirinya.

...........

Sahabat saya yang baik hatinya,

Berikut adalah beberapa foto yang diambil oleh Pak Christian Guswai.

...........

Pak Erik Thohir (Presdir Republika) berbincang dengan Ibu Linna dan saya sebelum acara penganugerahan Tokoh Perubahan 2009 oleh Harian Umum Republika kepada 8 pribadi yang dipilih oleh team penilai dari Republika.


Banner yang disiapkan dengan apik oleh rekan-rekan super kita di Republika.


Dari kiri, Pak Toto Sugito, Pak Abdul Gani, Ibu Tri Mumpuni, Pak Adi Sasono, Mario Teguh, Pak Mohammad Nuh, Pak Johannes Surya, Bapak BJ Habibie, dan Pak I Gede Winasa.


Dari kiri ke kanan, Pak Aria Kusumadewa (Sutradara Terbaik), Pak Erie Sudewo (Pelopor Pengelolaan Zakat), Pak Toto Sugito (Bike To Work), Ibu Tri Mumpuni (Pemberdayaan penerangan masyarakat pedalaman), Mario Teguh (Inspirator), Profesor Johannes Surya (Pelatih olimpiade sains), I Gede Winasa (Bupati inovatif), Pak Mahfud M.D. (Penerobos ketatanegaraan).


Kami berdiri di atas bersama para pribadi mulia yang menyampaikan anugerah kepada rekan-rekan penerima anugerah.


Menyerahkan Piala Tokoh Perubahan kepada yang menjadikan saya pribadi yang lebih saya sukai.


Saya yang menerima anugerah dari rekan-rekan super kita di Republika, tetapi tokoh perubahan yang sesungguhnya bagi saya dan anak-anak adalah Ibu Linna, istri saya dan ibu dari Audrey dan Marco.


Berpamitan dan pulang ke audience kecil saya di rumah, yang akan selalu bertepuk-tangan dan memuji apa pun yang saya lakukan.

Anak-anak saya, dan Ibu Linna adalah audience terkecil dan yang paling penting dari program ‘show’ saya yang namanya ‘kehidupan.’


...........

Sahabat saya yang besar kemampuannya untuk mengasihi keluarga,

Pagi ini Ibu Linna dan saya mohon pamit sebentar, untuk liburan pacaran selama satu minggu – yang juga bertepatan dengan ulang tahun Ibu Linna pada 28 Februari yang lalu, dan ulang tahun saya pada 5 Maret besok.

Kami menganggarkan liburan pacaran, setidaknya setiap tiga bulan, hanya untuk berjalan-jalan berdua, sebagai salah satu langkah SOP (standard operating procedure) dalam pernikahan kami – untuk meremajakan kasih sayang dan kemesraan di antara kami.

Karena,

Apa pun yang tidak dipelihara, akan menua.

Dan mudah-mudahan Anda masih ingat, bahwa

Bukan kurangnya kasih sayang, yang menjadikan sebuah kebersamaan itu tidak membahagiakan, tetapi tidak cukupnya persahabatan.

Untuk rekan-rekan muda yang bertanya-tanya;

kami memulai program liburan pacaran ini di ‘awal-awal’ dulu, dengan pergi makan sate dan jagung bakar di Puncak, berdua saja, saya setir sendiri, dan berbicara dengan se-gallant mungkin - mengulangi semua obrolan melangit yang dulu saya gunakan untuk mempesona hatinya.

Saya harus menjaga keterpesonaan itu, karena jika tidak – dia akan mulai bertanya-tanya – mengapa dia dulu sampai mau menikah dengan saya?

Itulah yang harus dilakukan oleh lelaki yang merasa sangat beruntung mendapatkan wanita idamannya.

Saya tidak tahu pasti seperti apa jadwal kita dalam perjalanan kali ini (karena jadwal terbaik dalam liburan adalah tidak ada jadwal), tetapi dari waktu ke waktu saya akan say hello di ruang keluarga MTSC yang penuh dengan kasih sayang ini.

Sampai kita bertemu suatu ketika nanti ya?
Terus kita mengobrol ke sana ke mari tentang ini dan itu.

Wouldn’t that be fun?

Mohon disampaikan salam sayang dari Ibu Linna dan saya, untuk keluarga Anda tercinta.

Loving you all as always,




Source:http://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh/52472954880#!/pages/Mario-Teguh/52472954880?ref=mf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar